Artikel Populer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Senin, 01 Maret 2010

KH. Dahlan Cholil

Dahlan Cholil dilahirkan di Rejoso pada 12 Sya’ban 319 H atau tahun 1899 M. Dengan nama bayi Khusni, sebagai anak pertama Kyai Cholil nantinya Beliau dituntut menggantikan ayahnya, untuk itulah didikan masa kanak – kanaknya ditangani langsung oleh ayahnya. Pada usia yang ke XII Beliau di bawa ke Makkah untuk mengikuti upacara Haji sebagai bekal masa depannya yang telah dipersiapkan harus studi di Makkah Mukarramah. Sebelum diberangkatkan kembali, Beliau sempat belajar pada Kyai Hasyim Asy’ari di Tebuireng tentang seluk beluk per Haditsan.

Menurut catatan harian Beliau, pada tahun 1343 H – 1923 M. Dahlan memulai karir studinya di Makkah, Saudi Arabia. Yang waktu itu disana tepat bersamaan dengan pergolakan Kaum Wahabi, suatu pergerakan yang dipimpin oleh Raja Saud pendiri kerajaan Saudi Arabia, yang gerakan ini kemudian digunakan oleh orang – orang yang takbertanggung jawab ingin menghancurkan benda kepurbakalaan Islam. Selama tinggal di Makkah, karir pendidikannya berjalan dengan cepat, sehingga beberapa waktu kemudian Beliau sudah duduk sebagai Guru Besar pada Majelis Syafi’iyah dan Tilawatil Qur’an di Masjid Al Haram. Tentunya hal itu diperolehnya setelah Beliau hafal Al Qur’an. Demikian pula di Lembaga Madrasah Darul ‘Ulum Makkah. Satu lembaga pendidikannya yang dikelola olehnya bersama masyarakat Indonesia dan Malaya Beliau telah di percaya sebagai Kepala Guru yang mengatur jalannya manajemen kulikulir.

Setelah berjalan tiga belas tahun, Kyai ini pada tahun 1938 pulang kembali ke tanah leluhur dan dikawinkan dengan putri Kyai Ahmad Carogo, Jombang yang kemudian melahirkan putra – putra Beliau yang bernama : Muhammad Dahlan, Siti Aisyah, Mahmud, Hafsah dan Abdul Hamid. Dua putra terakhir telah dipundut oleh Gusti Allah SWT kala merambat usia remaja. Istri pertama di beri nama Siti Fatimah untuk yang terakhir kali menikmati Dunia adalah pada tahun 1950 setelah tahun itu wafat. Pada tahun 1951 Beliau kawin lagi dengan cucu Kyai Haji Hasyim Asy’ari Tebuireng bernama Nyi Zubaidah (Sholihah). Perkawinan ini menciptakan putra Cholil Dahlan, Chozin Dahlan, dan Cholisoh Dahlan.

Masa – masa di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum digunakan Kyai Haji Dahlan sebagai waktu – waktu pengabdian. Utamanya membina madrasah Tahassus Al Qur’an plus Ilmu Tafsirnya disamping Ilmu Al Haditsnya. Yaitu dua bidang studi yang selalu ditekuninya dimanapun Beliau berada di ayahnya Kyai Hasyim maupun waktu belajar di Makkah. Spesialisasi di bidang tersebutlah yang menyebabkan Beliau harus selalu disegani di Lajnah Tashihul Mushaf Qur’an Indonesia. Beliau harus tunduk ke Takdir Tuhan tentang kematian pada 25 Sya’ban 1377 bertepatan dengan 16 Maret 1958. Innalillahi Wainnailaihi Roji’un.

0 comments: